Huuh...... Akhirnya udah 7 semester saya lewati kuliah di jurusan arsitektur. Dan itu artinya semua studio perancangan sudah saya lewati. Alhamdulillah nilai yang diperolehpun memenuhi target. Walau banyak kekecewaan yang saya alami ketika menerima nilai tiap akhir semester, itu pun tidak mengurangi rasa syukur saya kepada Allah SWT yang telah memberikan yang terbaik kepada saya.
Kuliah di jurusan arsitektur tidak lah semudah yang mungkin orang bayangkan dan juga saya bayangkan dulunya sewaktu saya masih SMA. Dulu saya berfikir,"ah... paling cuma mengambar, menggambar dan menggambar yang akan dihadapi ketika berkuliah di jurusan arsitektur. Tidak ada fisika, kimia, dan matematika". Dengan pikiran seperti itu, tanpa bertanya dengan orang yang telah berkuliah di jurusan itu, saya pun berani mengambil keputusan untuk berkuliah di program studi S-1 arsitektur Universitas Lambung Mangkurat (Unlam). Keputusan ini saya rasa adalah salah satu keputusan yang paling nekat dalam hidup saya. Kenapa? Pertama, keputusan ini akan mempengaruhi masa depan saya nantinya, dan itu artinya saya memang harus serius dalam studi saya pada jurusan ini. Kedua, ini nih masalahnya, saya tidak bisa menggambar, tidak hoby menggambar, dan kalau boleh di bilang saya bukan orang yang penuh dengan kreatifitas dan imajinasi tinggi.
Dengan modal dengkul dan otak yang saya rasa cukup, mendaftarlah saya melalui jalur PMDK. Tes demi tes saya coba jalani. Malam tes ujian tulis yang saya kerjakan hanya main domino sama teman-teman satu perjuangan di SMA dulunya. Besoknya dengan modal keberuntungan, bukan materi ujian, saya coba jawab soal-soal yang sudah pastinya tidak semua bisa saya jawab. Arghhh.... soalnya emang sulit abis.
Hari ke dua, kembali menghadapi tes. Ini nih, tes bakat menggambar. Uh.. yang bisa saya gambar kan cuma rantai karbon. Cuek aja lah, duduk tenang, berusaha mempengaruhi saingan dengan wajah santai (padahal jauh dari lubuk hati yang paling dalam, gugup abis...). Akhirnya soal dibagikan, yang diperintahkan saat itu menggambar kursi atau sofa sebagus mungkin, itu juga kalau saya ga salah ingat, pokoknya dulu saya menggambar bangku kuliah yang ada di ruang ujian saat itu.
Tengok kiri dan kanan, kurang lebih gambar yang dihasilkan sama kualitasnya dengan yang saya gambar. Tapi ada satu orang membuat saya ciut, "wuih... gambarnya mantap banget dah..." pikir saya saat itu. Nih anak kemampuannya memang jauh di atas saya, sampai sekarang nih anak dikenal dengan kemampuan render yang khas. Merasa tidak ada yang bisa saya lakukan lagi, hanya gambar doang dan tanpa render, saya memilih untuk mengumpulkan hasil kerjaan saya.
Sekian lama waktu berlalu, akhirnya pengumuan tes tahap pertama keluar. Alhamdulillah lulus, seneng banget tuh, sampai teriak ga jelas. Selanjutnya tes kesehatan pun dilaksanakan. Pada tes ini saya yakin banget bakal lulus, dan akhirnya emang lulus. Tinggal melakukan registrasi, saya sudah tercatat sebagai mahasiswa Fakultas Teknik, Program Studi S-1 Arsitektur, Unlam.
Akhirnya tinggal menunggu masa perkuliahan. Eiit.. Saya sudah ngantuk, masih pengen sih cerita seluk-beluk kuliah di arsitektur. Tapi di posting berikutnya aja ya...
Salam...
Kuliah di jurusan arsitektur tidak lah semudah yang mungkin orang bayangkan dan juga saya bayangkan dulunya sewaktu saya masih SMA. Dulu saya berfikir,"ah... paling cuma mengambar, menggambar dan menggambar yang akan dihadapi ketika berkuliah di jurusan arsitektur. Tidak ada fisika, kimia, dan matematika". Dengan pikiran seperti itu, tanpa bertanya dengan orang yang telah berkuliah di jurusan itu, saya pun berani mengambil keputusan untuk berkuliah di program studi S-1 arsitektur Universitas Lambung Mangkurat (Unlam). Keputusan ini saya rasa adalah salah satu keputusan yang paling nekat dalam hidup saya. Kenapa? Pertama, keputusan ini akan mempengaruhi masa depan saya nantinya, dan itu artinya saya memang harus serius dalam studi saya pada jurusan ini. Kedua, ini nih masalahnya, saya tidak bisa menggambar, tidak hoby menggambar, dan kalau boleh di bilang saya bukan orang yang penuh dengan kreatifitas dan imajinasi tinggi.
Dengan modal dengkul dan otak yang saya rasa cukup, mendaftarlah saya melalui jalur PMDK. Tes demi tes saya coba jalani. Malam tes ujian tulis yang saya kerjakan hanya main domino sama teman-teman satu perjuangan di SMA dulunya. Besoknya dengan modal keberuntungan, bukan materi ujian, saya coba jawab soal-soal yang sudah pastinya tidak semua bisa saya jawab. Arghhh.... soalnya emang sulit abis.
Hari ke dua, kembali menghadapi tes. Ini nih, tes bakat menggambar. Uh.. yang bisa saya gambar kan cuma rantai karbon. Cuek aja lah, duduk tenang, berusaha mempengaruhi saingan dengan wajah santai (padahal jauh dari lubuk hati yang paling dalam, gugup abis...). Akhirnya soal dibagikan, yang diperintahkan saat itu menggambar kursi atau sofa sebagus mungkin, itu juga kalau saya ga salah ingat, pokoknya dulu saya menggambar bangku kuliah yang ada di ruang ujian saat itu.
Tengok kiri dan kanan, kurang lebih gambar yang dihasilkan sama kualitasnya dengan yang saya gambar. Tapi ada satu orang membuat saya ciut, "wuih... gambarnya mantap banget dah..." pikir saya saat itu. Nih anak kemampuannya memang jauh di atas saya, sampai sekarang nih anak dikenal dengan kemampuan render yang khas. Merasa tidak ada yang bisa saya lakukan lagi, hanya gambar doang dan tanpa render, saya memilih untuk mengumpulkan hasil kerjaan saya.
Sekian lama waktu berlalu, akhirnya pengumuan tes tahap pertama keluar. Alhamdulillah lulus, seneng banget tuh, sampai teriak ga jelas. Selanjutnya tes kesehatan pun dilaksanakan. Pada tes ini saya yakin banget bakal lulus, dan akhirnya emang lulus. Tinggal melakukan registrasi, saya sudah tercatat sebagai mahasiswa Fakultas Teknik, Program Studi S-1 Arsitektur, Unlam.
Akhirnya tinggal menunggu masa perkuliahan. Eiit.. Saya sudah ngantuk, masih pengen sih cerita seluk-beluk kuliah di arsitektur. Tapi di posting berikutnya aja ya...
Salam...
5 komentar:
Salam Arsitek...
saya mahasiswa baru arsitektur nih...
setelah baca beberapa postingan Anda, lumayan menambah mental saya untuk persiapan memasuki dunia arsitektur.
makasiih...
Cerita kakak, persis banget kayak sy.
Sy bru lulus SMA thun ini, dan keterima di arsitektur undana, lwat jalur SNMPTN.
Udah jdi arsitek ya kak? Gimana karirnya skrg?
Cerita kakak, persis banget kayak sy.
Sy bru lulus SMA thun ini, dan keterima di arsitektur undana, lwat jalur SNMPTN.
Udah jdi arsitek ya kak? Gimana karirnya skrg?
Alhamdulillah saya sekarang sudah kerja sebagai PNS di kab. Hulu Sungai Utara, alhamdulillah formasi pas, jabatan arsitek :).
Ke sini gara2 galau milih jurusan SNMPTN☺. semoga bukan cuma aku yang menemukan blog kaka ini. Tambah yakin mau ngambil arsitek!
Posting Komentar