Kondisi sosial masyarakat masih sama dengan kondisi pada aliran Romanika. Masyarakat saling bersaing mendirikan gereja/ Katedral di tiap kota, dengan kesan yang tinggi (Vertikal). Nama Gothik sebenarnya merupakan ejekan yang dihubungkan dengan orang-orang Goth yang merupakan masyarakat barbar. Sebutan ini dipergunakan oleh orang Renaissance untuk meremehkan kegagalan ahli bangunan Gotik dalam mengikuti mutu klasik zaman Yunani dan Romawi (semula perkembangan kebudayaan dianggap dari Itali seluruhnya: kota-kota Firenze, Venesia, sedangkan yang dari luar diremehkan. Gotik mulai perkembangannya di daerah Perancis).
Seni dan Arsitektur
Sebagai suatu aliran yang khas, gaya Gotik mula-mula muncul pada pemugaran gereja biara St.Denis di dekat Paris. Pemugaran dimulai tahun 1137, yang dipimpin oleh Abas Biara St. Denis, yaitu Suger dari Bangsa Franka. Suger memugar dengan membentuk pelengkung-pelengkung runcing yang berusuk, yang tahan terhadap badai.
Pada perkembangan selanjutnya hiasan semakin meriah dan digenangi cahaya dari kaca-kaca berwarna-warni. Pada penyelesaian akhir, hiasan-hiasan indah menyerupai renda banyak menghias katedral. Atap katedral yang masif dibentuk begitu rupa sehingga bila di suatu tempat rusak dengan mudah dapat diganti.
Untuk menjaga agar atap dan dinding tembok tidak rusak karena air hujan, maka dipasang penyalur air/ talang disepanjang hiasan-hiasan pada bagian atas tembok dan agar tidak hanya bersifat fungsional saja maka dibuat dalam bentuk burung atau binatang yang lain, dinamakan gargouille atau kerongkongan kecil yang menyemprotkan pancaran air cukup jauh dari bangunan.
Membangun katedral biasanya memerlukan waktu yang lama (1 generasi) dan biaya yang banyak, sehingga katedral bergaya Gotik ini merupakan buah karya kota dan karya usaha kerajinan yang terdapat dalam kehidupan kota.
Seni patung yang dahulu dimasukkan sebagai bagian tiang dan hiasan pintu, berkembang dalam bentuk trimatra yang lebih menonjol dan seolah-olah berdiri sendiri. Bentuk-bentuk terlihat simetri dan jelas, sehingga berkesan lebih natural dan lebih hidup dibanding masa sebelumnya. Seni pembuatan kaca warna-warni yang semakin digiatkan oleh gaya Gotik sekitar tahun 1140, mencapai puncaknya ½ abad kemudian berkat jasa pengrajin di Chartres. Pemakaian bahan batu dengan ukuran kecil dimaksudkan untuk mempermudah pengangkutan (transportasi) ketempat pembangunan.
Karakter Arsitektur
Kalau pada gaya Romanika, banyak dipakai menara (menara majemuk), maka pada gaya Gotik ini tradisi tersebut masih berlanjut, dan semakin tinggi dilihat dari skyline secara keseluruhan bila dibandingkan dengan gaya sebelumnya. Yang membedakan adalah kesan berat pada gaya sebelumnya (Romanika), berusaha diperingan dengan mengecilkan kolom serta memperbanyak rib-rib agar dapat menumpu gaya berat dari atap. Secara menyeluruh keseimbangan tetap dipertahankan, disamping penyelesaian ornamen yang semakin rumit serta lengkung-lengkung lancipnya yang menjadi semakin dominan. Arsitektur Gotik melenyapkan rintangan yang ada pada arsitektur sebelumnya (Romanika), dengan memecahkan persoalan yang tidak pernah dapat diatasi sepenuhnya oleh aliran romanika.
Ciri-ciri khas arsitektur aliran Gotik ini adalah:
Seni dan Arsitektur
Sebagai suatu aliran yang khas, gaya Gotik mula-mula muncul pada pemugaran gereja biara St.Denis di dekat Paris. Pemugaran dimulai tahun 1137, yang dipimpin oleh Abas Biara St. Denis, yaitu Suger dari Bangsa Franka. Suger memugar dengan membentuk pelengkung-pelengkung runcing yang berusuk, yang tahan terhadap badai.
Pada perkembangan selanjutnya hiasan semakin meriah dan digenangi cahaya dari kaca-kaca berwarna-warni. Pada penyelesaian akhir, hiasan-hiasan indah menyerupai renda banyak menghias katedral. Atap katedral yang masif dibentuk begitu rupa sehingga bila di suatu tempat rusak dengan mudah dapat diganti.
Untuk menjaga agar atap dan dinding tembok tidak rusak karena air hujan, maka dipasang penyalur air/ talang disepanjang hiasan-hiasan pada bagian atas tembok dan agar tidak hanya bersifat fungsional saja maka dibuat dalam bentuk burung atau binatang yang lain, dinamakan gargouille atau kerongkongan kecil yang menyemprotkan pancaran air cukup jauh dari bangunan.
Membangun katedral biasanya memerlukan waktu yang lama (1 generasi) dan biaya yang banyak, sehingga katedral bergaya Gotik ini merupakan buah karya kota dan karya usaha kerajinan yang terdapat dalam kehidupan kota.
Seni patung yang dahulu dimasukkan sebagai bagian tiang dan hiasan pintu, berkembang dalam bentuk trimatra yang lebih menonjol dan seolah-olah berdiri sendiri. Bentuk-bentuk terlihat simetri dan jelas, sehingga berkesan lebih natural dan lebih hidup dibanding masa sebelumnya. Seni pembuatan kaca warna-warni yang semakin digiatkan oleh gaya Gotik sekitar tahun 1140, mencapai puncaknya ½ abad kemudian berkat jasa pengrajin di Chartres. Pemakaian bahan batu dengan ukuran kecil dimaksudkan untuk mempermudah pengangkutan (transportasi) ketempat pembangunan.
Karakter Arsitektur
Kalau pada gaya Romanika, banyak dipakai menara (menara majemuk), maka pada gaya Gotik ini tradisi tersebut masih berlanjut, dan semakin tinggi dilihat dari skyline secara keseluruhan bila dibandingkan dengan gaya sebelumnya. Yang membedakan adalah kesan berat pada gaya sebelumnya (Romanika), berusaha diperingan dengan mengecilkan kolom serta memperbanyak rib-rib agar dapat menumpu gaya berat dari atap. Secara menyeluruh keseimbangan tetap dipertahankan, disamping penyelesaian ornamen yang semakin rumit serta lengkung-lengkung lancipnya yang menjadi semakin dominan. Arsitektur Gotik melenyapkan rintangan yang ada pada arsitektur sebelumnya (Romanika), dengan memecahkan persoalan yang tidak pernah dapat diatasi sepenuhnya oleh aliran romanika.
Ciri-ciri khas arsitektur aliran Gotik ini adalah:
- Pelengkung runcing (busur lancip)
- Kubah berusuk (rib dan panel voulting)
- Penopang laying (flying buttresses)
Tinggi pelengkung bulat ½ lingkaran pad aliran Romanika tidak dapat melebihi separuh ukuran lebar dasarnya, sehingga busur lancip dapat menjawab persoalan tersebut. Pelengkung (busur) lancip ini dapat ditinggikan sampai yang dikehendaki, asal disesuaikan dengan kekuatan gaya dukung serta daya rentangnya. Kubah berusuk dan pelengkung yang lancip menjadi kesatuan yang utuh dan harmonis. Dukungan yang diberikan pada bangunan sisi luar diperkuat dengan membentuk jembatan batu yang melengkung diatasnya, untuk menopang gaya berat dari atap kubah yang ke bawah dan ke arah luar, sehingga penopang ini disebut sebagai Penopang layang.
Gaya aliran Romanika yang kokoh, tebal, tertutup dan suram didalam bangunan, telah diganti oleh gaya dari aliran Gotik yang lebih langsing, bukaan jendela yang lebar untuk memasukkan cahaya dan kubah serta menara semakin tinggi menjulang berkesan semakin vertikal.
Bangunan Masa Gotik
Gaya aliran Romanika yang kokoh, tebal, tertutup dan suram didalam bangunan, telah diganti oleh gaya dari aliran Gotik yang lebih langsing, bukaan jendela yang lebar untuk memasukkan cahaya dan kubah serta menara semakin tinggi menjulang berkesan semakin vertikal.
Bangunan Masa Gotik
- Gothic Cathedral in Palma
- Peterborough Cathedral, England
- Münster, Freiburg, Southwestern Germany
- Reims Cathedral, France
- Salisbury Cathedral, England
wah bagus banget artikelnya,,,lg ngumpulin bahan nih ttg arsitektur gotik,,,makasih infonya
BalasHapusartikel nya sangat membantu, thanks so much
BalasHapusKeren juga
BalasHapus